Biografi Wiranto - Pemimpin Yang Amanah


Sosok yang satu ini terkenal sebagai ketua partai dan juga mantan Jenderal di Era Reformasi. Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang biografi Wiranto. Jenderal TNI Dr. H. Wiranto, SH lahir di Yogyakarta pada 4 April 1947. Beliau adalah tokoh militer Indonesia dan seorang politikus. Beliau menjabat sebagai Panglima TNI pada periode 1998 sampai 1999. Setelah selesai masa jabatan, ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat atau Hanura. Beliau menempuh pendidikan di SMA Negeri 6 Surakarta, Akademi Militer Nasional, Sekolah Staf dan Komando TNI AD, Universitas Terbuka Jurusan Administrasi Negara, Lemhannas RI, Perguruan Tinggi Ilmu Hukum Militer.

Karir militer beliau mulai menanjak sejak menjadi ajudan presiden pada tahun 1987 hingga 1991, menjabat Kasdam Jaya, Pangdam Jaya, Pangkostrad dan KSAD. Setelah menjabat sebagai KSAD, beliau ditunjuk oleh Presiden Soeharto menjadi Pangab pada tahun 1998 hingga era B.J. Habibie. Beliau sempat di duga terlibat dalam perang Timor Timur pada tahun 1999 bersama lima perwira lain dan di dakwa pengadilan PBB terlibat kekerasan yang menyebabkan 1500 warga Timor Timur tewas, namun pengadilan HAM Indonesia menolak da melakukan penyelidikan terhadap perwira dan aparat kepolisisan yang di duga terlibat. Penolakan tersebut dianggap sebuah pelecehan dan membuat Deplu AS marah, sehingga Wiranto beserta temannya dilarang masuk ke Amerika Serikat.

Karirnya mulai terang setelah Gus Dur menjabat sebagai Presiden, ia dipercaya untuk

menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, namun tidak lama kemudia ia dinonaktifkan dan mengundurkan diri. Setelah berhasil menyisihkan Partai Golkar yang di ketuai Ir. Akbar Tanjung, ia maju sebagai kandidat Presiden pada tahun 2004 bersama Salahuddin wahid namun gagal menjabat sebagai Presiden.

Pada tahun 2006, ia mendeklarasikan Partai Hanura dan ia menjabat sebagai ketua umum dalam partai tersebut.setelah pemilu legeslatif 2009, ia bersama Jusuf Kalla mengumumkan pencalonannya sebagai pasangan capres dan cawapres, yaitu Jusuf Kalla sebagai capres dan Wiranto sebagai cawapres, namun kembali gagal meraih kursi presiden pada pemilu tahun 2009. 

Pada tahun 2013, Wiranto bersama dengan Hary Tanoesoedibjo secara resmi mendeklarasikan diri sebagai pasangan capres dan cawapres dengan mengusung slogan “pasti maju Indonesia”. Pengalaman Wiranto selama 35 tahun di militer dan pengusaha sukses Harry dianggap dapat memahami dan mengerti persoalan ekonomi nasional. 

Wiranto memiliki istri bernama Hj. Rugaiya Usman dan dikaruniai 3 anak, yang bernama Amalia Santi, Ika Mayasari dan alm Zainal Nur Rizky. Wiranto sangat bersahaja dalam mendidik anak-anaknya dan mengutamakan pelajaran agama sebagai bekal hidup. Selain itu ia menerapkan demokrasi di keluarganya sehingga anak-anaknya bebas menentukan pilihannya, ia tidak mengembangkan dinasti politik pada keluarga karena hal tersebut tidak mendidik dalam demokrasi.

Amalia Santi sempat menjadi anggota MPR RI yang mewakili Forum Komunikasi Purnawirawan Indonesia pada masa Orde Baru, namun karena sering dikaitkan dengan nama besar sang ayah, Amalia hanya dapat bertahan enam bulan di MPR dan memutuskan untuk mengundurkan diri. Demikian ulasan tetang biografi Wiranto dan segala karir yang diraihnya serta kehidupan keluarganya.

sumber : biografiku.com

Biografi Ridwan Kamil - Walikota Bandung


Sosok walikota satu ini sangat terkenal di kalangan masyarakat Bandung sebagai pemimpin yang membawa perubahan bagi kota Bandung. Berikut Biografi dan Profil dari Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil yang menjabat sebagai walikota Bandung. Ridwan Kamil Lahir di Bandung pada tanggal 4 Oktober 1971, Emil nama sapaan akrabnya, ia merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Emil atau Ridwan Kamil sebenarnya menyukai berimajinasi sejak masa kecil. Ia suka membaca komik dan melihat foto dari berbagai kota di luar negeri. Sejak kecil ridwan Kamil memiliki semangat kewirausahaan. Ia bersekolah di SDN Banjarsari III Bandung tahun 197 hingga 1984, Ketika sekolah dasar ia telah menjual es mambo buatannya sendiri. Selama bersekolah, ridwan Kamil dikenal sebagai sosok yang aktif dan cerdas. Selain aktif di OSIS, Paskibra dan klub sepak bola, Emil selalu masuk dalam rangking lima besar di kelasnya.

Setelah tamat sekolah dasar ia kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 2 Bandung kemudian di SMA Negeri 3 Bandung pada tahun 1987 hingg 1990. Setelah tamat SMA, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung dengan mengambil jurusan Teknik Arsitektur dari tahun 1990 hingga 1995. Ridwan kamil juga aktif dalam kelompok-kelompok mahasiswa dan unit kegiatan seni. Semangat kewirausahaannya di kampus lagi, untuk mencari dana tambahan untuk kuliah, ia membuat ilustrasi cat air atau maket untuk dosen.

Lulus dari ITB, ia memilih untuk bekerja di Amerika Serikat. Tapi hanya bertahan empat bulan bekerja ia berhenti karena dampak krisis moneter Indonesia yang membuat klien tidak membayar pekerjaannya. Ia tidak langsung pulang ke Indonesia, dia bertahan di Amerika sebelum akhirnya mendapat Beasiswa di University of California, Berkeley. Selagi mengambil S2 di Univesitas tersebut Ridwan Kamil bekerja paruh waktu di Departemen Perancanaan Kota Berkeley. Untuk bertahan hidup di Amerika, ia makan sekali sehari dengan menu murah seharga 99 sen. Perjuangan Ridwan Kamil untuk bertahan hidup di Amerika terus diuji ketika istrinya, Atalia Praratya akan melahirkan anak pertama mereka. Ayah yang kini memiliki dua orang anak ini tidak memiliki uang untuk biaya persalinan istrinya, sehingga akhirnya dia harus mengaku miskin pada pemerintah kota setempat untuk mendapatkan Pengobatan gratis. Akhirnya, ia menemani istrinya melahirkan di sebuah rumah sakit khusus untuk orang miskin, tepatnya di bangsal rumah sakit. Baginya pengalaman jatuh-bangun hidupnya membentuk nilai-nilai tersendiri akan kerasnya perjuangan hidup. 

Pada tahun 2002 Ridwan Kamil pulang ke tanah kelahirannya Indonesia dan dua tahun kemudian mendirikan Urbane, firma yang bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain. Kini Ridwan Kamil aktif menjabat sebagai Prinsipal PT. Urbane Indonesia, Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung[2], serta Senior Urban Design Consultant SOM, EDAW (Hong Kong & San Francisco), dan SAA (Singapura).

Urbane merupakan firma yang dibangun oleh Ridwan Kamil pada tahun 2004 bersama teman-temannya seperti Achmad D. Tardiyana, Reza Nurtjahja dan Irvan W. Darwis. Reputasi Internasional sudah mereka bangun dengan mengerjakan projek-projek di luar Indonesia seperti Syria Al-Noor Ecopolis di negara Syria dan Suzhou Financial District di China. Tim Urbane sendiri terdiri dari para profesional muda yang kreatif dan berpikir idealis untuk mencari dan menciptakan solusi mengenai masalah desain lingkungan dan perkotaan. Urbane juga memiliki projek berbasis komunitas dalam Urbane Projek Komunitas dimana visi dan misinya adalah membantu orang-orang dalam sebuah komunitas perkotaan untuk memberikan donasi dan keahlian-keahlian dalam meningkatkan daerah sekitarnya.

Urbane telah banyak dianugrahi penghargaan-penghargaan dari media internasional seperti BCI Asia Awards tiga tahun berturut-turut pada tahun 2008, 2009 dan 2010 dan juga BCI Green Award pada tahun 2009 atas projek desain Rumah Botol (dari botol bekas). Urbane juga sering

mengikuti kompetisi di bidang desian arsitektur tingkat nasional seperti Juara 1 kompetisi desain Museum Tsunami di Nangro Aceh Darrussalam tahun 2007, Juara 1 kompetisi desain kampus 1 Universitas Tarumanegara tahun 2007, Juara 1 kompetisi desain Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Indonesia tahun 2009, juara 1 kompetisi desain Sanggar Nagari di Kota Baru Parahyangan di Kabupaten Bandung Barat dan juara 1 kompetisi desain Pusat Seni dan Sekolah Seni di Universitas Indonesia tahun 2009. Ridwan kamil memiliki akun twitter yang beralamat di @ridwankamil

sumber : biografiku.com

Biografi Mohammad Natsir - Pahlawan Indonesia


Beliau dikenal sebagai negarawan ataupun sebagai tokoh pergerakan islam pada saat sebelum dan sesudah Indonesia Merdeka. Ia merupakan tokoh Indonesia yang paling sederhana sepanjang masa. Artikel kali ini akan mengangkat tentang biografi Mohammad Natsir yang merupakan salah satu Pahlawan Indonesia dan juga tokoh penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Mohammad Natsir lahir di Alahan Panjang, Lembah Gumanti, kabupaten Solok, Sumatera Barat tepatnya pada tangga 17 Juli 1908 ia merupakan anak dari pasangan Mohammad Idris Sutan Saripado serta Khadijah. Ia mempunyai 3 orang saudara kandung, yang bernama Yukinan, Rubiah, serta Yohanusun. Jabatan ayahnya yaitu pegawai pemerintahan di Alahan Panjang, sedang kakeknya adalah seorang ulama. Ia nantinya akan menjadi pemangku kebiasaan atau adat untuk kaumnya yang berasal Maninjau, Tanjung Raya, Agam dengan gelar Datuk Sinaro nan Panjang. 

Natsir mulai mengenyam pendidikan selama dua tahun di Sekolah Rakyat Maninjau, kemudian ke Hollandsch-Inlandsche School (HIS) di Padang. Selama beberapa bulan bersekolah disana ia kemudian pindah ke Solok dan dititipkan dirumah saudagar yang bernama Haji Musa. Tak hanya belajar di HIS di Solok pada siang hari, ia juga belajar pengetahuan agama Islam di Madrasah Diniyah saat malam hari. Ia kemudian pindah setelah tiga tahun ke HIS di Padang bersama-sama kakaknya. Kemudian tahun 1923, ia meneruskan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) lalu kemudian ia pubn bergabung dengan perhimpunan-perhimpunan pemuda seperti Pandu Nationale Islamietische Pavinderij serta Jong Islamieten Bond. Sesudah lulus dari MULO, ia selanjutnya pindah ke Bandung untuk belajar di Algemeene Middelbare School (AMS) sampai tamat pada tahun 1930. Di tahun 1928 hingga 1932, ia kemudian menjadi ketua Jong Islamieten Bond (JIB) Bandung. Ia juga jadi pengajar setelah menerima pelatihan sebagai guru selama dua tahun di perguruan tinggi. Ia yang sudah memperoleh pendidikan Islam di Sumatera Barat pada mulanya juga memperdalam pengetahuan agamanya di Bandung, termasuk juga dalam bidang tafsir Al-Qur'an, hukum Islam, serta dialektika. Kemudian di tahun 1932, Natsir berguru pada Ahmad Hassan, yang nantinya akan menjadi tokoh organisasi Islam Persatuan Islam. 

Mohammad Natsir banyak bergaul dengan pemikir-pemikir Islam, seperti Agus Salim, sepanjang pertengahan 1930-an, ia serta Salim selalu bertukar pikiran perihal kaitan Islam dengan negara demi masa depan pemerintahan Indonesia yang di pimpin Soekarno. Pada 20 Oktober 1934, Natsir menikah dengan Nurnahar di Bandung. Dari pernikahan itu, Natsir dikaruniai enam anak. Natsir juga di ketahui banyak menguasai bahasa asing, seperti Inggris, Belanda, Perancis, Jerman, Arab, serta Spanyol. Natsir juga mempunyai kesamaan hoby serta mempunyai kedekatan dengan Douwes Dekker, yaitu bermain musik. Natsir sangat menyukai memainkan biola serta Dekker yang menyukai bermain gitar. Mohammad Natsir juga kerap bicara dengan menggunakan bahasa Belanda dengan Dekker serta kerap mengulas musik sekelas Ludwig van Beethoven serta novel sekelas Boris Leonidovich Pasternak, novelis kenamaan Rusia pada saat itu. Kedekatannya dengan Dekker, mengakibatkan Dekker ingin masuk Masyumi. Ide-ide Natsir dengan Dekker perihal perjuangan, demokrasi, serta keadilan memanglah searah dengan Natsir. 

Di tahun 1938, ia kemudian bergabung dengan Partai Islam Indonesia, serta diangkat menjadi pimpinan untuk cabang Bandung dari tahun 1940 hingga 1942. Ia juga bekerja dengan posisi sebagai Kepala Biro Pendidikan Bandung hingga 1945. Sepanjang pendudukan Jepang, ia memilih bergabung dengan Majelis Islam A'la Indonesia (Yang kemudian menjadi Majelis Syuro Muslimin Indonesia atau Masyumi),

serta diangkat sebagai ketua dari 1945 hingga saat Masyumi serta Partai Sosialis Indonesia dibubarkan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1960. Sesudah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ia kemudian menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat. Sebelum diangkat sebagai perdana menteri, sebelumnya Mohammad Natsir menjabat sebagai menteri penerangan.

Pada tanggal 3 April 1950, ia mengajukan Mosi Integral Natsir dalam sidang pleno parlemen. Mohammad Hatta yang menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia pada waktu itu mendorong keseluruhan pihak untuk berjuang dengan tertib dan sangat merasa terbantu dengan adanya mosi ini. Mosi ini memulihkan keutuhan bangsa Indonesia dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang pada mulanya berupa serikat, hingga kemudian Mohammad Natsir diangkat sebagai perdana menteri oleh Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1950. Mohammad Natsir kemudian mengkritik Soekarno bahwasanya dia kurang mencermati kesejahteraan diluar Pulau Jawa. Lantaran kritiknya ini yang dilancarkan kepada soekarno hingga akhirnya Mohammad Natsir mengundurkan diri. 

Pemerintah Indonesia waktu itu, baik yang di pimpin oleh Soekarno ataupun Soeharto, keduanya sama-sama menuding Mohammad Natsir sebagai pemberontak serta pembangkang, dari tudingan itu membuatnya dipenjarakan. Oleh negara-negara lain, Natsir benar-benar dihormati serta dihargai, penghargaan yang dianugerahkan kepadanya pun amat banyak. Mohammad Natsir diakui oleh Dunia Islam sebagai pahlawan lintas bangsa serta negara. Bruce Lawrence mengatakan bahwasanya Natsir adalah politisi yang paling menonjol yang membantu pembaruan Islam. Di tahun 1957, Mohammad Natsir menerima bintang Nichan Istikhar (Grand Gordon) dari Raja Tunisia, Lamine Bey atas jasanya menolong perjuangan kemerdekaan rakyat Afrika Utara. Penghargaan internasional yang lain yakni Jaa-izatul Malik Faisal al-Alamiyah pada di tahun 1980, serta penghargaan dari sebagian ulama serta pemikir populer seperti Syekh Abul Hasan Ali an-Nadwi serta Abul A'la Maududi. 

Biografi, Mohammad Natsir, Pahlawan Indonesia, Tokoh Indonesia, Profil

Pada tahun 1980, Natsir dianugerahi penghargaan Faisal Award dari Raja Fahd Arab Saudi lewat Yayasan Raja Faisal di Riyadh, Arab Saudi. Ia memperoleh gelar doktor kehormatan dalam bidang politik Islam dari Kampus Islam Libanon pada tahun 1967. Pada tahun 1991, ia kemudian memperoleh dua gelar kehormatan, yakni dalam bidang sastra dari Universitas Kebangsaan Malaysia serta dalam bidang pemikiran Islam dari Universitas Sains Malaysia. Mohammad Natsir wafat pada 6 Februari 1993 di Jakarta, serta dimakamkan satu hari kemudian. Soeharto enggan memberikan gelar pahlawan pada salah satu " bapak bangsa " ini. Kemudian pada masa pemerintahan B. J. Habibie, dia diberi penghargaan Bintang Republik Indonesia Adipradana.

Sepanjang hidupnya Mohammad Natsir dikenal tidak mempunyai pakaian bagus, jasnya pun banyak tambalan. Dia dikenang sebagai menteri yang tidak mempunyai rumah serta menampik di beri hadiah mobil elegan. Mohammad Natsir disebutkan menampik mobil Chevrolet Impala ketika diberikan. Walau sebenarnya, di tempat tinggalnya dia cuma mempunyai mobil tua merk De Soto. Itulah Artikel mengenai biografi Mohammad Natsir yang dikenal sebagai pahlawan bangsa Indonesia dan juga Tokoh penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Semoga Biograi ini bisa bermanfaat dan memberi inspirasi bagi Pembaca.